Beranda ยป Sahabatan sama mantan? Kenapa nggak?

Sahabatan sama mantan? Kenapa nggak?


Putus dengan mantan
bukan berarti harus putus tali silaturahmi lho. Kamu bahkan bisa semakin
menyambung tali silaturahmi dengan doi pasca kalian memutuskan untuk bubar.
Menjadi sahabat untuk satu sama lain adalah salah satu contoh positif yang bisa
kamu terapkan agar hubungan kamu dengan doi nggak cuma sekedar hubungan mantan
pacar aja.

Banyak keuntungan yang
bisa kamu peroleh dengan menjadikan mantan pacar kamu seorang sahabat. Kebersamaan
yang dulu pernah ada bisa memupuk rasa persahabatan dan menimbulkan kembali
rasa percaya. Tapi ingat, untuk menjadikan doi sahabat, hapuskan dulu rasa yang
pernah ada, untuk menghindari yang namanya bawa perasaan. Nggak enak kan, kalo
sahabatan tapi masih baperan?

Yuk, simak beberapa
keuntungan yang bisa kamu peroleh dengan sahabatan dengan mantan!

Kamu
bisa hangout bareng doi kalo suntuk dengan kerjaan yang datang seakan nggak ada
beban!

Kalau lagi suntuk dan
pengin menyegarkan pikiran, kamu bisa lho ngajak doi jalan-jalan. Hangout
kemana aja, tapi jangan ke tempat yang punya history buruk buat kalian berdua.
Buat jaga-jaga aja, siapa tahu di tengah jalan salah satu dari kalian ada yang
terkena syndrome KSBB (Kelingan Sing
mBien-mBien
โ€”keinget masa lalu). Siapa tahu nih, dengan hangout bareng doi,
kamu bisa melihat sisi lain yang selama ini belum pernah kamu lihat semasa
masih bersama dulu.

Kalo
kamu dan doi punya keinginan untuk buka bisnis, kamu bisa lho ngajak doi buat
jadi partner bisnis kamu!

Selan riset pasar,
untuk membangun sebuah bisnis terkadang juga dibutuhkan partner yang tepat.
Karena kamu pernah berhubungan dalam waktu yang lama dan tahu doi secara
luar-dalam, nggak ada salahnya kamu mempertimbangkan doi untuk jadi partner
bisnis kamu. Siapa tahu, dengan menggaet doi, kamu bisa makin serius dalam
berbisnis dan terus sama-sama belajar serta mengembangkan bisnis kalian. Tapi
ingat, no more baper dalam bisnis ya!

Takut
curhat karena temenmu ember? Curhat ke doi nggak ada salahnya, asalkan kamu
buang jauh dulu bapernya!

Terlalu lama memendam
sesuatu memang nggak baik, bisa-bisa malah menjadi penyakit. Makanya kamu butuh
seseorang untuk saling mendengarkan curhatan. Curhat sama mantan? Kenapa nggak?
Mungkin dengan curhat dengan doi kamu bisa lebih nyaman dan lega. Selain itu,
kamu juga bisa minta saran doi tentang masalahmu itu. Siapa tahu, kamu akan
lebih kuat setelah curhat dengan doi.

Galau
sama skripsi yang nggak kelar-kelar? Kamu bisa minta saran doi tentang
skripsimu, siapa tahu dengan sarannya, skripsimu bisa kembali lancar jaya!

Ngerjain skripsi tuh
nggak bisa instan, kayak bikin mie rebus. Perlu waktu dan tenaga, tapi nggak
bisa dipungkiri juga kamu butuh teman untuk brainstorming
tentang isinya. Gimana analisisnya, gimana pembahasannya, sampai gimana orang
di luar disiplin ilmu kamu bisa paham dengan skripsimu. Makanya, kamu bisa
minta bantuan doi buat baca-baca skripsimu. Siapa tahu, doi bisa menemukan โ€œsesuatuโ€
yang mungkin akan membantumu dalam mengerjakan mata kuliah yang dihargai
maksimal 6 SKS itu.
Bersahabat dengan
mantan memang nggak ada salahnya. Namun ada satu yang harus kamu pahami lagi,
jangan sampai masa lalumu menghambat masa depanmu. Sahabatan sama mantan
terkadang riskan, tapi kalau kamu emang udah kuat dari fondasinya, kenapa nggak?

Love,






P.S. Beberapa pernah saya alami juga! :3







0 komentar di “Sahabatan sama mantan? Kenapa nggak?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas