Long Distance Relationship atau yang lebih sering disebut LDR, memang salah satu tantangan yang paling seru dalam menjalani sebuah hubungan. Perbedaan jarak membuatmu tidak bisa saling bertemu (mungkin) dalam waktu yang relatif lama. Bisa dalam hitungan bulan atau tahun. Banyak orang mengatakan bahwa LDR itu memang berat. Tapi, bagi sebagian orang, LDR akan dijadikan sebuah pembelajaran. Sejauh mana kamu dan dia sama-sama berjuang dan bersabar untuk dapat menanti sebuah pertemuan.
LDR beda kota merupakan hal yang biasa. Kamu bahkan masih masih berada di satu pulau yang sama. Atau kamu masih berada pada satu negara yang sama meskipun dipisahkan dalam zona waktu yang berbeda. Namun, mungkin kamu akan menemukan hal-hal unik apabila kamu menjalani LDR beda benua. Ribuan kilometer jauhnya dari yang dicinta hingga perbedaan zona waktu yang kurang ajar ekstreemnya.
You Say Good Morning When It’s Midnite
Perbedaan zona waktu memang tidak bisa kamu hindari. Kamu harus pintar-pintar mengatur jadwal komunikasi dengan doi. Ya, mengatur waktu dalam komunikasi memang diperlukan. Kamu bisa mengambil waktu tengah-tengah antara zona perbedaan waktu kalian. Contohnya, apabila kamu berada di Jakarta dan dia di London. Jakarta mempunyai perbedaan 6 jam lebih cepat daripada London. Sehingga dapat dikatakan ketika kamu sudah membuka mata, mungkin doi di sana sedang berusaha untuk menutup mata. Jalan tengah yang bisa kamu ambil adalah dengan merelakan sedikit waktu tidurmu dan merelakan sedikit waktu hangout-nya bersama teman-teman untuk saling menelepon.
Benar apa kata Simple Plan lewat lagu mereka ‘Jet Lagged’,
You say good morning when its midnite
Going out of my head, alone in this bed
I wake up your sunset, its driving me mad
I miss you so bad and ma heart..heart..heart…its so jet lagged!
Boros paket data itu udah biasa!
Ketika kamu tengah menjalani LDR beda benua, berterima kasihlah dengan adanya kecanggihan teknologi bernama internet. Skype, Line, WhatsApp, Kik dan masih banyak lagi media sosial yang bisa kamu andalkan untuk mengobati rindumu pada doi di ujung dunia sana. Tapi, jangan heran kalau paket datamu cepat habis. Karena dengan itulah kamu bisa saling mendengarkan suara bahkan bertatap muka dengan doi. Ingat, jangan sekali-sekali menelepon doi dengan pulsa biasa karena international roaming-nya bisa membuatmu mati gaya!
Jalan-jalan gratis walau hanya lewat suara
Kamu bisa menikmati jalan-jalan gratis bersama doi. Ya…walaupun hanya lewat suara, tapi paling tidak kamu sudah membiasakan indra pendengaranmu untuk menangkap suara-suara yang mungkin hanya bisa kamu dengar lewat film atau tayangan televisi saja. Caranya gampang, kamu cukup menelepon doi pada saat ia sedang dalam perjalanan. Entah itu perjalanan ke kampus, ke kantor atau sekedar membeli makan siang. Kamu bisa mendengarkan suara terbukanya pintu double decker bus di London, kamu bisa mendengar betapa orang Inggris itu berisik saat makan siang di Subway, bahkan kamu bisa mendengar suara fuzz dari mesin kopi konvensional di sebuah coffee shop pinggir jalan dekat Stasiun Stamford. Eits, tapi jangan panik kalau tiba-tiba yang terdengar hanya tutt…tutt…tutt… karena itu hanya reconnecting. Pertanda doi tengah berada di dalam kereta yang melewati terowongan bawah tanah. Menyenangkan bukan?
Punya banyak teman dari berbagai negara
Kamu pasti kenal beberapa teman doi untuk ‘mengintip’ sedang apa dia di sana. Hal ini juga berlaku saat kamu tengah LDR beda benua. Doi akan dengan senang hati memperkenalkanmu dengan teman-temannya yang berasal dari berbagai negara. Dari mereka, kamu bisa memperluas jaringan pertemanmu dan melatih kemampuan berbahasa Inggris serta berbagai bahasa lainnya. Dan satu lagi yang menarik, kamu jadi lebih peka mengenai aksen mereka pada saat berbicara menggunakan Bahasa Inggris. Bagaimana orang India dan Pakistan menguncapkan brother, sister, mother, Bagaimana black people berbicara dengan gaya nge-rapp-nya, hingga orang-orang dari seluruh dunia yang mempunyai aksen yang khas.
Tapi jangan senang dulu, kebanyakan bule itu tertarik dengan wajah-wajah asia
Percaya atau tidak, beberapa bule memang tertarik dengan wajah orang Asia, termasuk Indonesia. Kesetiaan memang perlu dua kali dikuatkan jika kamu tengah ber-LDR beda benua. Ada saja tingkahnya, mulai dari teman sekelas doi yang setiap hari membuatkan bekal, teman satu gedung flat yang mengetuk pintu tengah malam untuk minta ditemani minum cokelat panas, sampai stranger yang ditemui di pinggir jalan. Tapi kamu juga harus membebaskan doi untuk berteman dengan siapa saja. Kamu cukup tekankan bahwa kamu masih menjadi rumah untuk menanti dirinya pulang.
Kamu punya hal-hal unik saat LDR beda benua juga? Yuk share di kolom komentar. Selamat berjuang!
Waduh. Menjalin pertemanan baru sama orang yang beda benua aja susah banget. Bukan komunikasinya, tapi perbedaan waktunya. Ya bener, you say good morning when it's midnight :)) Aku ngga bisa bayangin kalau pacaran begitu.
Hihi kalo LDR beda benua emang harus sabar-sabar dengan perbedaan waktu mbak 😀