Waktu masih kecil dan
masih tinggal sama Eyang, hampir tiap sore saya pasti luangin waktu untuk
nungguin hal yang satu ini. Berbekal piring kecil dan uang seribu rupiah, saya
duduk di depan rumah. Sekitar jam 4 sore, suara khas uap dari pikulan pasti
menjadi alarm untuk bergegas demi sepiring kue putu.
masih tinggal sama Eyang, hampir tiap sore saya pasti luangin waktu untuk
nungguin hal yang satu ini. Berbekal piring kecil dan uang seribu rupiah, saya
duduk di depan rumah. Sekitar jam 4 sore, suara khas uap dari pikulan pasti
menjadi alarm untuk bergegas demi sepiring kue putu.
Dulu, harga per
satuannya masih seratus rupiah. Kalau beli pasti sepuluh biji buat dinikmati
bareng Eyang Putri dan Kakung sambil nonton TV. Haduh, kalau diingat-ingat
bikin pengen mengulang lagi.
satuannya masih seratus rupiah. Kalau beli pasti sepuluh biji buat dinikmati
bareng Eyang Putri dan Kakung sambil nonton TV. Haduh, kalau diingat-ingat
bikin pengen mengulang lagi.
Setelah sekian tahun
berlalu, saya mulai jarang melihat jajanan ini lagi. Sebab, sewaktu saya masuk
SD, saya pindah rumah dan di lingkungan yang baru, jarang banget ada jajanan
pikulan yang satu ini. Kalaupun ada jajanan khas zaman dulu, paling pentol yang
sama-sama nikmatnya itu.
berlalu, saya mulai jarang melihat jajanan ini lagi. Sebab, sewaktu saya masuk
SD, saya pindah rumah dan di lingkungan yang baru, jarang banget ada jajanan
pikulan yang satu ini. Kalaupun ada jajanan khas zaman dulu, paling pentol yang
sama-sama nikmatnya itu.
Seakan de javu, beberapa hari yang lalu,
sekitar jam 4 sore, saya lagi suntuk banget di kantor. Kerjaan masih ada yang
belum selesai, tapi pikiran saya langsung terdistraksi dengan bunyi uap yang
dulu sewaktu kecil selalu saya nantikan tersebut. Karena penasaran, saya
langsung keluar, memenuhi rasa penasaran.
sekitar jam 4 sore, saya lagi suntuk banget di kantor. Kerjaan masih ada yang
belum selesai, tapi pikiran saya langsung terdistraksi dengan bunyi uap yang
dulu sewaktu kecil selalu saya nantikan tersebut. Karena penasaran, saya
langsung keluar, memenuhi rasa penasaran.
Ehh, benar saja. Suara
uap yang cukup nyaring tersebut memang berasal dari pikulan yang mirip seperti
saat saya masih kecil. Alhamdulillah, rasa suntuk sedikit hilang, digantikan
dengan nostalgia di dalam kepala karena bertemu lagi dengan jajanan yang mulai
langka ini: kue putu! Saya agak surprised,
karena si penjual kue putu ini masih berjualan dengan menggunakan pikulan. Langka
dan mungkin menjadi penjual kue putu pikulan yang saya temui untuk pertama kali
tahun ini.
uap yang cukup nyaring tersebut memang berasal dari pikulan yang mirip seperti
saat saya masih kecil. Alhamdulillah, rasa suntuk sedikit hilang, digantikan
dengan nostalgia di dalam kepala karena bertemu lagi dengan jajanan yang mulai
langka ini: kue putu! Saya agak surprised,
karena si penjual kue putu ini masih berjualan dengan menggunakan pikulan. Langka
dan mungkin menjadi penjual kue putu pikulan yang saya temui untuk pertama kali
tahun ini.
Kalau waktu kecil harga
per satuan kue putu itu masih seratus perak, kue putu yang dijual bapak ini
sudah naik kelas harganya, yaitu seribu rupiah per bijinya. Alhamdulillah
ikutan seneng liatnya. Mengingat jajajan yang mulai langka ini masih
diapresiasi kehadirannya.
per satuan kue putu itu masih seratus perak, kue putu yang dijual bapak ini
sudah naik kelas harganya, yaitu seribu rupiah per bijinya. Alhamdulillah
ikutan seneng liatnya. Mengingat jajajan yang mulai langka ini masih
diapresiasi kehadirannya.
Cara membuatnya juga
masih tradisional. Bahan-bahan seperti tepung beras yang dicampur kelapa, gula
merah yang diiris kasar, dimasukkan ke dalam potongan batang bambu. Lalu
dikukus di atas uap air yang mendidih. Nggak sampai dua menit, kue putunya
matang. Cara mengeluarkan kue putu yang udah matang juga legendaris banget.
Yaitu dengan didorong dengan batang kayu kecil.
masih tradisional. Bahan-bahan seperti tepung beras yang dicampur kelapa, gula
merah yang diiris kasar, dimasukkan ke dalam potongan batang bambu. Lalu
dikukus di atas uap air yang mendidih. Nggak sampai dua menit, kue putunya
matang. Cara mengeluarkan kue putu yang udah matang juga legendaris banget.
Yaitu dengan didorong dengan batang kayu kecil.
Taburannya masih sama,
gula pasir dan parutan kelapa. Endes banget! Pembungkusnya juga nggak jauh beda
dengan kue putu zaman dulu, yaitu masih dengan daun pisang dan dialasi kertas.
Aroma kue putu yang masih panas semakin wangi akibat uapnya terkena daun
pisang. Epic banget wanginya kalau dicium.
gula pasir dan parutan kelapa. Endes banget! Pembungkusnya juga nggak jauh beda
dengan kue putu zaman dulu, yaitu masih dengan daun pisang dan dialasi kertas.
Aroma kue putu yang masih panas semakin wangi akibat uapnya terkena daun
pisang. Epic banget wanginya kalau dicium.
Bikin ngiler fotonya ๐ |
Jajanan masa kecil
memang nggak ada habisnya untuk dikenang. Selain kue putu ini, masih banyak
jajanan lain yang kadang saya rindukan. Ada siomay yang dijual keliling pake
sepeda, telur gulung, serta snak-snak yang sekarang mulai hilang dari pasaran
seperti gulai ayam.
memang nggak ada habisnya untuk dikenang. Selain kue putu ini, masih banyak
jajanan lain yang kadang saya rindukan. Ada siomay yang dijual keliling pake
sepeda, telur gulung, serta snak-snak yang sekarang mulai hilang dari pasaran
seperti gulai ayam.
Kalau kue ini termasuk
salah satu jajanan masa kecil kesukaan saya, apa nih jajanan masa kecil favorit
kalian?
salah satu jajanan masa kecil kesukaan saya, apa nih jajanan masa kecil favorit
kalian?
Ceritanya bagus.. Sya jg suka masa2 kecil dulu, nungguin penjual putu lewat dpan rmh sore2 :).. Jngn lupa mampir di : diditpharm.blogspot.com
Jadi inget jajanan aku waktu kecil, setiap aku berangkat dan pulang sekolah pasti selalu beli jajan
nurazizahkim.blogspot.com
deket kompleks rmhku suka ada abang keliling jualin kue putu. Kue tradisional ini memang langka banget ya
Di rumah saya kalau sore masih suka ada yang lewat. Anak-anak saya juga suka ma kue putu jadi kadang suka beli juga
Kue putu emang nostalgic banget ya hihi
Salah satu kebahagiaan waktu kecil ya kue putu ini mbak hihi
Iya mbak mulai langka. Apalagi yang pakai pikulan kayak gini mbak
Wah kalau di sini udah mulai jarang yang jualan mbak. Ini aja kebetulan lewat depan kantor
Hallo kak Arintya
Kami mengundang kk untuk menulis sebagai author kami di bozzme.com
Silahkan jika kk berminat tinggal daftar saja ya ๐
Salam sukses selalu
Terima kasih ๐
Kalo saya nggak bisa move on dari kue balok dan rasanya beberapa tahun yang silam kembali populer. Kalo sekarang sih udah nggak pernah denger tukang jajan lewat lagi. Udah ditunggu sampe dua tahun nggak ada suara tukang mie tek-tek lewat…nasib.