Beranda » Mengintip Proses Pembuatan Konten Kreatif Ala Arintya

Mengintip Proses Pembuatan Konten Kreatif Ala Arintya


Dok. Pribadi


Sebagai seorang yang
dituntut untuk bisa multitasking, ada
4 barang yang harus ada di dalam tas. Laptop, smartphone, buku catatan dan
penyimpanan eksternal. Sungguh 4 hal yang harus ada, di manapun saya
beraktivitas di luar rumah. Bawa backpack
segede karung sudah menjadi hal biasa bagi saya, karena harus menempatkan
keempat barang tersebut. Kegunaan keempat barang tersebut macem-macem, dari desain
hingga bikin draft untuk blog. Kegunaan selengkapnya bisa kau lihat di gambar
berikut ini:


Saya menempatkan laptop
di urutan paling atas. Kenapa? Karena laptop bisa diibaratkan pacar kedua saya.
Kemana-mana kalo memungkinkan, wajib saya gandeng untuk menemani aktivitas. Baik di dalam rumah ataupun di dalam rumah. Pengalaman terakhir saya
adalah laptop yang lemot abis hingga membuat beberapa pekerjaan saya seperti
desain dan bikin draft untuk blog harus tertunda. Bete nggak sih? Nah untuk itu,
saya kemudian mulai lirik-lirik ASUSPRO Notebook seri P2430U yang sudah menggunakan
Intel Core i3/Intel Core i5/Intel Core i7 Processor. Tipe prosessor tersebut
membuat ASUSPRO mampu bekerja dengan kinerja yang nggak diragukan lagi. Selain
itu, penggunaan energi pada laptop menjadi lebih efisien dibandingkan dengan
versi yang sebelumnya. No more
kerjaan yang tertunda deh!
sumber: www.bloggerperempuan.com


ASUSPRO Notebook seri P2430U
ini selain mampu bekerja dengan set…set…set…juga telah dilengkapi dengan grafis
Nvidia GeForce seri 900 yang dibuat berbasis arsitektur Maxwell. Dukungan
grafis ini mampu memfasilitasi pengguna yang kerap menjalankan aplikasi
multimedia.

Okay, setelah keempat
barang essensial itu semua udah masuk tas atau di tangan, jadi bebas deh untuk
ngeblog di manapun. Yeay!

Oh iya, untuk urusan
ngeblog dan pembuatan konten kreatif di dalamnya, saya biasanya melakukan 5 cara jitu seperti di bawah ini!

1. IDE

Ide bisa datang dari
mana aja. Kalo menurut pengalaman saya, banyak baca buku dan bersosialisasi
dengan orang-orang atau jalan-jalan bisa mendatangkan ide. Bahkan, saat saya
merenung sambil menunggu pesanan makanan datang, kadang ide juga ikutan
bertandang. Nggak mau dong begitu ada ide trus nanti menguap begitu aja? Nah,
saya biasanya selalu menuliskan apapun
ide yang datang tersebut di buku catatan. Kalau lagi malas nulis, saya biasanya
memanfaatkan quick note yang ada di smartphone.

Biar nanti hasilnya
maksimal, saya biasanya mengolah ide tersebut agar berbeda. Caranya gampang.
Saya biasanya melihat dari berbagai sudut dulu, baru memilih sisi-sisi mana
dari ide tersebut yang jarang dilirik orang. Saya mengutip dari omongan Pandji
Pragiwaksono waktu Juru Bicara World Tour 2016, “Menjadi berbeda lebih baik, daripada menjadi lebih baik.”

Saya setuju dengan hal
itu. Banyak orang di luar sana yang lebih dan lebih baik, tapi mungkin sedikit
orang yang berani untuk tampil beda dan menuliskannya.  Makanya pelan-pelan, kalo ada ide yang
datang, saya suka berpikir sejenak, apa nih yang beda dari ide ini. Misalnya
ide tentang Long Distance Relationship.
Udah banyak banget yang nulis tentang tips LDR, nggak enaknya LDR, rawannya LDR
dan sebagainya. Tapi saya melihat ada satu sisi menarik nih dari LDR yaitu keseruan LDR beda benua. Tulisannya bisa kamu baca di sini!

2. OUTLINE

Agak jadul sih, tapi
cukup menolong saat proses penulisan nanti. Outline
ini  membantu saya untuk menyelaraskan antara judul dengan tulisan. Namanya
manusia, kadang ada aja yang bikin males untuk buat outline sebelum nulis, tapi saya siasati dengan bertanya ke diri
sendiri, “Yakin mau nulis tanpa outline?
Jangan marah-marah lagi kalo nanti hasil tulisanmu ngalor-ngidul melebar kemana-mana.” 
Pembuatan outline ini bisa dilakukan secara manual
ataupun pakai komputer. Kalo saya sih seringnya nulis manual, karena lebih
fleksibel. 

3. RISET

Langkah ini bertujuan
untuk memperkaya tulisan. Nggak mau dong saya menyajikan tulisan yang gitu-gitu
aja tanpa riset dulu. Nah biasanya saya betah berlama-lama di depan laptop
untuk riset. Mata kadang cepat lelah kalo riset pake laptop saya yang jadul
itu. Tapi tenang, ASUSPRO seri P2430U ini sudah dilengkapi dengan fitur anti glare LED Panel. Fitur ini membuat layar
semakin nyaman dipandang dan tidak memantulkan bayangan khususnya dari belakang
pengguna, serta tidak cepat membuat mata lelah.

Riset ini nggak hanya
sekedar riset berupa informasi lho. Saya biasanya juga sekalian riset untuk
foto-foto pendukung, png packs untuk
membuat infografik, serta riset materi untuk video jika memungkinkan. Hal-hal
tersebut merupakan riset menggunakan laptop atau berselancar di internet.

Nah, tidak jarang juga
saya riset dengan cara datang langsung ke lokasi. Contohnya saat ingin menulis
tentang Wisata Tebing Breksi. Demi mendapatkan bahan untuk tulisan, saya
mengajak keluarga untuk sekalian berwisata ke sana. Wisata dapet, risetan juga
dapet. Kalau udah seperti ini saya agak kerepotan kalo membawa laptop jadul
saya yang kini sudah di ambang maut itu. Beratnya nggak kira-kira. Bisa membuat
sakit punggung kalo terlalu lama menggendong di belakang. Untungnya ASUSPRO
notebook seri P2430U ini beratnya nggak sampai dua kilo. Tebalnya juga hanya
2,3 sampai 2,4 cm. Selain itu, desainnya yang stylish dengan  tekstur brushed-hairline alumunium pada body-nya juga nggak malu-maluin kalo
ditenteng kemana-mana. Bisa dibilang bahwa ASUSPRO ini travel friendly!

Nggak hanya travel friendly, ASUS notebook seri P2430U
ini juga mempunyai empat port USB. Tiga port USB 3.0 (salah satunya udah
charger support!) dan satu USB 2.0. USB 3.0 ini mempunyai kecepatan transfer data
hingga 10 kali lipat! Enak deh kalo mau mindah foto dari kamera ke laptop.
Nggak perlu nunggu sampe ketiduran kayak biasanya.
sumber: www.asus.com

4. NULIS

Okay, setelah semuanya
lengkap (ide, outline, dan hasil
riset) proses menulis pun dimulai. Pada langkah ini, saya biasanya menempatkan
diri sebagai calon pembaca tulisan saya nanti. Apa yang kira-kira calon pembaca
butuhkan, itulah yang kira-kira akan saya kembangkan. Sebuah tip sederhana
mengenai SEO hihihi.

Sama seperti penulis
pada umumnya (tsah penulis), sering
sekali terjadi writer’s block atau stuck. Proses menulis berhenti gitu aja.
Nah, pada saat seperti ini lah outline
saya gunakan. Ketika lagi stuck,
tinggal intip deh outline yang sudah
saya buat sebelumnya. Insya Allah proses menulis akan lancar karena ada
‘bimbingan’ dari outline tersebut.

Ketika lagi
asyik-asyiknya nulis, laptop jadul saya suka bermasalah di bagian touchpad-nya. Jadi susah ketika ingin
memindahkan pointer atau terkadang
suka susah untuk nge-drag, sehingga
harus mengandalkan tambahan periperal seperti mouse. Tapi kalo pas lagi nggak
bawa mouse? Ya udah, saya berdoa saja biar laptop saya jadi nurut hihi. Anyway, sekarang saya nggak perlu
khawatir lagi sama masalah touchpad karena ASUSPRO notebook seri P2430U ini
sudah dilengkapi dengan multi-gesture touchpad.
Mau clicking, dragging, scrolling,
tapping
bahkan zooming, semua
bisa dilakukan tanpa bantuan mouse. Gila, makin canggih ya laptop zaman
sekarang?

sumber: www.asus.com 

5. EDITING

Editing merupakan
langkah terakhir dalam pembuatan konten kreatif yang biasanya saya lakukan.
Proses ini saya lakukan berbeda waktu dengan proses penulisan. Kenapa? Karena
emosi pada saat menulis dan mengedit dengan menulis kemudian mengedit itu
berbeda, sehingga dengan editing yang terpisah bisa meminimalisir adanya typo
dan kalimat-kalimat yang nggak enak dibaca.

Editing nggak melulu soal
tulisan lho! Saya biasanya juga mengedit bahan pendukung tulisan seperti foto-foto,
png packs, dan lain-lain. Untuk foto, saya biasanya menggunakan aplikasi VSCO,
kadang juga Photoshop. Kalau lagi niat, dari hasil riset berupa png packs, saya membuat infografik
menggunakan Corel draw. Selain itu, saya terkadang juga menambahkan video
singkat berisi rangkuman tulisan. Biar pembaca yang belum paham dengan tulisan
saya, bisa tambah paham dengan menonton video tersebut.
Tuh kan, banyak aplikasi
yang harus saya buka secara bersamaan untuk pembuatan konten kreatif.
Kadang-kadang, laptop jadul saya suka lemooot banget kalo mau diajak sedikit
‘lari’, jadinya harus pelan-pelan dan terpaksanya harus menutup beberapa
aplikasi. Kerjaan jadi lama karena RAM laptop jadul saya yang kecil itu. Duh
duh, gimana nggak semakin kepincut
sama ASUSPRO notebook seri P2430U yang punya Memori utama DDR4 sebesar 4GB ini?
Ditambah lagi, laptop ini juga terdapat dua slot memori yang bisa menampung RAM
hingga 16GB. RAM sebesar itu diajak berbagai kegiatan multitasking lain yang melibatkan banyak aplikasi juga hayuk aja! Hihihi.

Dengan memiliki ASUSPRO
notebook P2430U ini saya juga bisa berkontribusi dalam menyelamatkan lingkungan
dari pemasanan global. Lho kok bisa?

Bisa dong! Karena ASUS
ini merupakan industri yang terdepan dalam p
roses yang eco-friendly. Saya juga nggak percaya, tapi setelah berselancar di
laman resmi ASUS, saya jadi yakin bahwa semua produk ASUS itu termasuk GREEN
ASUS, karena mengkaver empat bidang yaitu
 green
design, green manufacturing, green procurement,
dan green services.
sumber: www.asus.com


Saya juga telah menyiapkan sebuah video singkat berisi rangkuman tulisan di atas. Videonya kamu bisa lihat di bawah ini!





Oke deh, sekian langkah
membuat konten kreatif versi saya. Konten kreatif itu ternyata nggak hanya
sekedar tulisan, visual maupun audio visual pun masuk di
dalamnya. Semoga tulisan ini bermanfaat ya! 



Oh iya, kalo kamu punya cara membuat
konten kreatif versi kamu yang beda, boleh lho
sharing dengan saya dan teman-teman yang lain. Kamu bisa menuliskannya
di kolom komentar.


Yuk jadi beda dan
#ekspresikandirimu bersama #AsusIntel !




Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Asus yang diselenggarakan oleh 
Blogger Perempuan Network dan Asus Indonesia.

0 komentar di “Mengintip Proses Pembuatan Konten Kreatif Ala Arintya

  1. Awesome as always. Btw aku sering juga ngalamin writer's block dan kalau nulis gak pernah pakai outline, padahal berguna banget ya yin 🙁
    Makasih ayin infonyaaa!

  2. Nah, aku paling demen tuh fitur multi touch di touchpad nya, bener-bener memudahkan banget kalo pas lagi nggak memungkinkan untuk pake mouse. Jadi gampang mau navigasi nya 😀

  3. Ane setuju dengan sista tentang "Ide bisa datang dari mana saja" tapi untuk memprosesnya menjadi bahan artikel, Ane cuma punya satu tempat (disebuah ruang berukuran 2×2 meter) hehehe
    Tips-tips yang sista share simple tapi menarik, Ane sampai saat ini belum pede buat video hehehe "Demam Kamera Ane"
    keren artikelnya sist, semoga kesampean bisa punya ASUSPRO ya (doain ane juga dong)
    Salah HOKI

  4. Halo, salam kenal mbak 🙂 Sy juga harus banget tuh outline atau kerangka, kalo ga, alur dan sudut pandangnya ga dapet 🙂 Sharing sy juga ada di new blog post mbak, haha 🙂 Sukses ya lomba ini kita^^

  5. Kadang suka lupa untuk jadi beda, apalagi ngatur outline, satu tulisan bisa kelar lebih dari seminggu hueheheh. Terima kasih postingannya sudah mengingatkan saya! 🙂

    onix-octarina.blogspot.co.id

  6. Kadang suka lupa untuk jadi beda, apalagi ngatur outline, satu tulisan bisa kelar lebih dari seminggu hueheheh. Terima kasih postingannya sudah mengingatkan saya! 🙂

    onix-octarina.blogspot.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas