Beranda » Lost and Found – Tentang Bertemu dan Menemukan

Lost and Found – Tentang Bertemu dan Menemukan



Judul: Lost and Found
Penulis: Fanny Hartanti
Tahun: 2016
Penerbit: Gramedia
Pustaka Utama
Desain sampul: Orkha
Creative
ISBN: 978-602-0327693
Jumlah halaman: 248
hal.

***

Blurb
Rachel tak sengaja
meninggalkan organizer-nya di taksi, padahal di dalamnya berisi paspor, SIM,
dan KTP. Akibatnya dia batal melakukan liputan ke Singapura dan terpaksa
merelakan rivalnya, Amy, bertugas menggantikannya.
Andy menemukan
organizer tersebut, tapi kesalahpahaman terjadi sehingga dia tidak pernah
mengembalikan benda itu pada Rachel.
Takdir mempertemukan
Andy dengan Rachel dan cinta pun tumbuh. Namun, rahasia dan luka masa lalu
menghalangi kebersamaan mereka. Apakah cinta cukuo untuk mengisi apa yang
pernah hilang dalam hidup mereka?
***




Pertama, novel ini
termasuk ke dalam daftar buku yang ingin aku baca di tahun 2017. Kenapa? Ada
dua alasannya. Yang pertama karena desain sampulnya sialan banget kerennya dan
bikin aku sukses untuk langsung beli novel ini begitu gajian LOL. Yang kedua
karena genre-nya metropop. Udah lama
banget aku belum menerima “asupan” metropop sejak awal tahun 2017 ini. Jadi ya,
kupikir good choice lah!

Cukup bahaya sih ya aku
kalau belanja buku. Bermodal desain sampul yang lucu dan genre aja , aku bisa
impulsive kayak gini. Meskipun nama penulisnya sama sekali belum aku kenal,
tapi bermodal dua hal tersebut aku berani untuk memasukkan Lost and Found ini
ke daftar bacaan.

Okay, lanjut mengenai
kisah yang ada di dalam novel ini. Berbekal blurb yang ada di belakang, aku
agak hoki sih karena tokoh utama bekerja di bidang jurnalistik. Mengingat dulu,
waktu masih kuliah sempat terjun ke dunia yang asik dan cukup menegangkan itu.
Ditambah dengan kerjaan tokoh yang bekerja di sebuah majalah dan sering pergi
ke mana-mana, jadi semakin semangatlah aku buat baca buku ini.

Rachel, wartawan di
Majalah POSH, kehilangan organizer yang di dalamnya terdapat dokumen penting.
Dia jadi nggak bisa melakukan tugasnya sebagai wartawan karena peristiwa
kehilangan tersebut. *begitu baca ini aku langsung nyari-nyari paspor* Untungnya
ada pria bernama Andy yang menemukan organizer berwarna hijau tersebut di dalam
taksi. Awalnya Andy ingin mengembalikan benda itu sama Rachel, namun mendadak
ia urungkan karena sikap gadis itu yang jutek dan judes saat pertama kali
bertemu.

Berbekal kebetulan yang
menyenangkan, penulis menciptakan takdir Rachel dan Andy. Mereka kemudian
terlibat kisah cinta yang digambarkan secara sederhana dan ringan. Kisah cinta
mereka pun nggak terlalu banyak diekpos oleh penulis. Hal tersebut malah
membuat aku nggak merasa terjejali. Pas!

Lost and Found ini
memang kisah tentang kehilangan dan menemukan yang unik. Rachel kehilangan
organizer-nya, namun ia beruntung banget karena menemukan cinta lewat peristiwa
itu. Ah, manis sekali kalau dibayangkan. Namun, seperti kebanyakan kisah cinta,
selalu ada bagian pahitnya. Apalagi saat kehadiran Amy dan sebuah rahasia yang
dia simpan. Secara tidak langsung ia turut bertanggung jawab atas renggangnya
hubungan Rachel dan Andy.

Hih! Sebal banget sama
Amy ini. Sebagai seorang wartawan yang lebih senior dari Rachel, nggak
sepantasnya dia melakukan tindakan curang seperti itu. Selain bakalan malu pada
akhirnya, dia juga akan menghambat karirnya sendiri. Tapi, ada sebuah moral
value
yang bisa aku ambil dari secuil kisah Amy dan Rachel. Bahwa memelihara
rasa iri itu bener-bener nggak baik. Seperti kutipan di bawah ini.


Kita harus bisa
menggali potensi diri, tanpa perlu membanding-bandingkan dengan orang lain—hal.
205


Selain itu, pembaca
juga bisa mencontoh sikap Amy pada saat ia mengakui kesalahannya pada Rachel.
Ia meminta maaf bukan berarti kalah (ya walaupun dia memang salah sih). Namun
dengan hal itu dia juga bisa belajar dari orang lain. Belajar ‘kan nggak melulu
dari orang yang lebih tua.


Gue bisa belajar dari
lo. Lo juga bisa belajar dari gue—Amy, hal. 205


Over all, aku cukup
menikmati novel ini. Meskipun novel metropop, agak disayangkan taste dari genre
tersebut kurang berasa pada kisah Rachel di sini. Nggak banyak kehidupan kaum
urban yang “Rachel banget”, jadi ya berasa ringan aja bacanya. Namun, aku suka
dengan penuturan penulis tentang pekerjaan Rachel yang seorang wartawan. Runtut
dan lengkap. Rapat redaksi ada, liputan ada, persaingan ada, editor yang
nguber-uber ada, kondisi kantor lengkap dengan anak magang juga ada. Me likey!
Berasa kembali ke zaman kuliah.

Terakhir, kalau kamu
butuh bacaan yang ringan dan nggak mau mikir berat-berat, novel ini merupakan
pilihan yang tepat. Oh iya, ada beberapa kutipan yang aku suka dari novel ini.
Sengaja aku simpan di akhir hihi.

The best thing to med a broken heart is to spend time with your friends—hal. 215


Cinta bukan tombol yang
bisa dinyalakan dan dimatikan kapanpun kita mau—hal.224


Kalau masih sayang,
kenapa nggak coba sambung hubungan kalian lagi?—hal. 240




Selamat membaca!


0 komentar di “Lost and Found – Tentang Bertemu dan Menemukan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas