Beranda » Kenapa Sih Sekali Seumur Hidup Harus Jadi Volunteer?

Kenapa Sih Sekali Seumur Hidup Harus Jadi Volunteer?


Hula!

Apa kabarnya nih?

Ingin banget ngucapin
terima kasih sebanyak-banyaknya buat inspiratorr rubrik #QnA huhu. Tanpa rubrik
ini mungkin aku bakalan jarang nulis dan menyapa kamu-kamu semua lewat blog.

Anywaaay,
di episode kali ini saya berkolaborasi sama seorang teman yang duile aktif
banget di kegiatan volunteering. Kami
berdua ngobrol-ngobrol tentang anak muda
dan kegiatan volunteering
. Alasan saya milih tema ini adalah
ternyata nggak semua anak muda apalagi di era millennials yang money oriented. Bahkan ada banyaaak
banget yang suka melakukan kegiatan sosial dan mengembangkan skill mereka melalui kegiatan jadi
relawan tanpa dibayar
ini.

Nah teman saya ini
namanya Widya Zhafirah Dezani (kiyut banget namanya!). Dari zaman awal-awal
kenal sampai sekarang, cewek yang akrab di sapa Widya ini emang terkenal super
sibuk. Sibuknya nggak lain adalah sibuk mengikuti banyak event dengan menjadi volunteer. Dan yang baru-baru aja dia
ikuti adalah event terbesar se-Asia.
Apalagi kalau bukan Asian Games 2018.

Yuk ikuti gimana
keseruan saya dan Widya ini ngobrolin soal volunteer
ini. Siapa tahu kamu yang selama ini ragu mau jadi relawan jadi punya
secercah harapan.
Hai Wid, apa kabarnya nih?
Hai, kabarku sangat baik!
Oh iya, sekarang lagi sibuk ngapain aja nih Wid?
Sekarang aku lagi sibuk adaptasi di kampus yang baru nih. Akhir September lalu
aku baru selesai ngurus perpindahanku dari Jogja ke Jakarta. Sekarang lagi
proses peralihan lingkungan jadi masih fokus buat adaptasi diri di lingkungan
baru.
Ngomong-ngomong soal kesibukan, kamu tuh kayak nggak
terlepas dari kegiatan volunteering ya? Btw sejak kapan sih kamu mulai terjun
ke dunia volunteering ini?
Yap betul! Aku selalu
contribute di berbagai kegiatan volunteering dari mulai volunteer mengajar,
jadi volunteer di event-event musik & olahraga juga di beberapa organisasi
non-profit seperti non government organizational. Aku tertarik ikut kegiatan volunteering
dari zaman SMA, tapi karena di lingkunganku semua wadah segala kegiatan
volunteering hanya dikhususkan buat anak kuliahan, jadi aku baru bener-bener
terjun kegiatan volunteering waktu di bangku kuliah, pas aku tinggal di Jogja.
Boleh nggak diceritain bagian enak dan nggak enaknya
menjadi volunteer dari suatu event
menurut Widya?
Enaknya jadi volunteer
di event-event itu pastinya dapet
ilmu baru, ketemu temen-temen dari latar

belakang
yang berbeda-beda, punya banyak relasi, dan juga dapat pengalaman baru yang
nggak pernah aku dapat di perkuliahan. Aku belajar banyak
hal selama menjadi volunteer di
berbagai event. Mulai dari belajar
beradaptasi, belajar untuk
nggak egois satu sama
lain, belajar mengatur emosi, belajar
mengatur waktu harus seimbang antara social
life
, akademik di kampus, dan kerjaan-kerjaanku di kostan. Yang paling
menantang itu aku dituntut menjadi fast
learner
. Soalnya kan aku harus meng
handle sesuatu apalagi kalau yang dihandle itu bukan bidangku
& aku harus mempelajarinya.

Nggak enaknya jadi volunteer,
harus tahan banting kalau kena teguran dari petinggi. Tapi biasanya itu murni kesalahan
dari diri sendiri & tegurannya itu 
buat bahan evaluasi diri sendiri kurangnya itu dalam hal apa. Buat
proses pembelajaran diri pokoknya. Nggak enaknya, banyak tekanan yang harus
menuntut diri jadi fast learner. Harus
fokus & mengesampingkan semuanya demi kelancaran diri selama menjadi volunteer di berbagai event. Soalnya bukan nama event & organisasi aja yang kita
bawa, tapi reputasi kita di hadapan semua orang. Pokoknya siap jadi volunteer harus siap tahan banting deh.


Kita nggak tau kan ke depannya bakal
kerjasama bareng siapa & gatau juga tipikal orang-orangnya gimana.
Sejauh ini, aku enjoy
& have fun bangeeeeet! Jarang
banget ketemu hal yang nggak ngenakin selama jadi volunteer. Lebih banyak positifnya selama aku jadi volunteer, negatifnya sama sekali jarang
aku temui. Selama kita senang buat melakukan sesuatu, pasti
nggak akan merasa terbebani. Do what you love to do. Buat temen-temen mahasiswa yang tertarik
& penasaran ikut kegiatan volunteering, harus banget cobain mumpung masih
muda.
Trus kan kemarin kamu sempat jadi volunteer di Asian Games 2018, boleh
dong berbagi cerita soal itu? Tentang keseruannya atau apapun soal kegiatan volunteer-mu kemarin~
Yaps kemarin aku sempat jadi volunteer Asian Games 2018! Jadi
volunteer di Asian Games 2018 seru bangeeeet!!! Sebelum Asian
Games 2018 berlangsung pun aku bener-bener se-excited itu nungguinnya. Kapan lagi bisa ikut berkontribusi di event olahraga terbesar di Asia, kan. Kemarin
aku pilih departemen Media & Public Relations. Semua departemen di Asian
Gmaes 2018 pada dasarnya adalah Liaison Officer, dan departemen itu lebih ke
spesifiknya kita nge
LO-in apa dan siapa. Departemenku ini menjadi liaison officer bagi para wartawan baik
nasional maupun internasional yang menjadi media
partner
Asian Games 2018. Aku bekerja sebagai Flash Quote, di mana aku
harus mewawancarai para atlet-atlet dan para official ataupun para coach.
Hasil wawancara tersebut diolah menjadi sebuah quote yang disetorkan langsung ke The Jakarta Post dan diedit lagi
sebelum di publikasi di official websitenya Asian Games 2018. Jangan salah,
departemenku justru yang berinteraksi langsung dengan para atlet. Jadi sekalian
cuci mata hahaha.

Kalau yang belum tahu, Squash itu tenis dinding. Jadi, para atlet
memantulkan bola ke arah dinding dan seperti cabor lain, squash memiliki
peraturan dan penilaian sendiri. Aku pun seneng dipercaya menjadi flash quote, soalnya bisa ngobrol banyak
sama atlet-atletnya apalagi mereka baik-baik banget dan aku belajar banyak
banget dari mereka. Hal paling seneng tuh pas ketemu sama temen-temen yang
punya passion yang sama di departemen ini. Kerja pun aku tulus banget dan gak
kerasa capek!!! Tiba-tiba kaget dong gak berasa udah selesai aja Asian Games
2018 nya. hahaha
Lalu ada hal berkesan nggak selama kamu jadi volunteer di Asian Games 2018? Saking
berkesannya sampai sekarang pun hal itu masih keinget banget!
Yang berkesan di Asian Games 2018 banyak banget! Nggak nyangka punya tim
yang solid, alhamdulillah selama kerja kita nggak ada konflik internal dan
sampai sekarang kita masih suka main bareng. Punya tim yang solid di suatu event
menurutku itu rezeki banget. Tapi yang masih aku inget banget waktu aku dikasih
pin sama atlet squash favoritku. Namanya Max Lee, dari Hongkong. Feeling so blushes banget. Sampai
sekarang suka kesemsem sendiri kalau inget itu hihihi.
Oh iya, tantangan selama jadi volunteer di Asian Games kemarin apa aja Wid kalau boleh tahu?
Tantangan pas jadi Volunteer Asian Games 2018 menurutku ketika dihadapkan
dengan permasalahan dan harus brainstorming
bareng sama timku dengan kepala dingin. Dari hal-hal teknis yang menyangkut
semua volunteer, atlet-atlet,
wartawan-wartawan sampai penontonnya juga. Karena ada yang ngeyel banget dan
nggak ngikutin peraturan yang ada. 

Jadi kita puter otak
gimana caranya supaya semuanya berjalan dengan lancar tanpa memunculkan konflik
yang besar demi kenyamanan semua orang. Karena kalau-kalau ada yang nggak
sesuai bisa mempengaruhi citra baik Asian Games 2018 di mata masyarakat. Apalagi
para volunteer itu jadi sorotan para
wartawan. Alhamdulillahnya semua media asing memberikan pujian yang positif ke
para volunteer Asian Games 2018
melalui artikel yang mereka muat di media cetak dan media online.
Trus bisa diceritain nggak kenapa akhirnya kamu
aktif banget mengikuti kegiatan volunteering
ini? Secara kan kegiatan ini kata orang ‘minim pemasukan’ atau dilakukan dengan
suka rela?
Sebenernya panggilan hati sih sampai aku bisa suka dan tertarik dengan
dunia volunteering. Aku orangnya suka
belajar hal baru dan suka sharing ilmu-ilmu yang udah aku dapetin ke
orang-orang. Jadinya bawaannya seneng soalnya manfaatnya bukan di aku aja, tapi
orang-orang sekitarku juga dapet manfaatnya. Dunia volunteering seru banget yang bikin aku ketagihan bauat nge
volunteer lagi. Senengnya
kalau ketemu sama orang yang punya passion
yang sama. Apalagi waktu di Jogja banyak banget organisasi & event-event menarik yang sesuai dengan
minatku yang cocok banget jadi tempatku berkembang. 


Jadi nggak ada salahnya buat aku nyoba jadi volunteer di sana. Kalau niat awal udah
baik, pasti semua kesempatan dan keuntungan akan datang sendiri ke diri kita.
Berawal dari volunteering, relasiku
bertambah. Aku pernah beberapa kali dapet project
dari relasiku awalnya
nggak mikirin soal
uang tapi alhamdulillah namanya rezeki hahaha.
Sesederhana itu. Jadi kalau mau melakukan sesuatu kita harus punya niat
baik dulu!
Kalau menurutmu, kenapa sih anak muda paling nggak
harus sekali nyobain kegiatan volunteering
ini?
You
only live once
. Kamu harus mengeksplorasi diri kamu dan manfaatkan waktumu sebaik mungkin
dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Kamu harus nyobain kegiatan volunteering, dari situ kamu tau minat
dan bakat kamu apa, ketemu orang-orang baru yang bisa membuat pola pikiran kamu
terbuka dan juga bikin kamu belajar bekerjasama dalam tim. Mungkin manfaat ikut
kegiatan volunteering belum terasa
sekarang tapi percayalah, manfaat itu berguna banget buat kamu kini dan
kedepannya. So, mumpung kamu masih muda yuk eksplorasi diri lewat kegiatan volunteering!
Last question, Wid! Kira-kira
kamu ada saran nggak untuk teman-teman yang ingin jadi volunteer kayak kamu? Kasih tips and trik juga boleh lho!
Ada doooong! Buat kalian yang tertarik dengan kegiatan volunteering, tips dan trik dari aku pertama kamu harus punya
niat baik.
Alasan kamu menjadi volunteer apa sih? Ada tujuannya nggak sih dari semua ini? Ada dampak positif dan negatifnya nggak buat kamu dan
lingkungan sekitar?
Itu harus dipikirin
banget.  Yang kedua, cari kegiatan volunteering yang sesuai passion kamu. Kalau kamu suka musik,
coba cari-cari event musik yang buka
lowongan menjadi volunteer.
Kalau kamu suka dengan dunia internasional, coba kamu cari
event-event olahraga ataupun event seni budaya yang berbasis
internasional yang tentunya ada kesempatan buat kamu bisa jadi volunteer-nya.

Yang ketiga, jangan pernah money
oriented
. Namanya juga jadi volunteer
pastikan sukarela ya. Kalau udah money
oriented
, pasti kamu
nggak semangat
kerjanya dan gak tulus. tips dan trik terakhir dariku, untuk menjadi volunteer di berbagai event dan organisasi ada tahap seleksi,
nggak semudah yang kita kira. Tunjukkan kualitas terbaikmu.
Tonjolkan kelebihan yang kamu punya. Kalau kamu masih awam banget, trick dariku
berikan alasan terbaik yang berguna untuk lingkungan sekitar bukan buat kamu
aja, pasti para recruiter bakal tertarik sama kamu. Itu menunjukkan kalau kamu
emang peduli dengan orang-orang sekitar dan cocok dengan kualifikasi menjadi volunteer.

Jangan pernah terbesit dipikiran kamu ikut kegiatan volunteering cuma buat menuh-menuhi curriculum vitae & ngumpulin sertifikat buat persyaratan
kelulusan di kampus. Big no! Jadi volunteer itu harus tulus dan ikhlas.
Jangan ekspetasi terlalu tinggi juga, karena itu akan mempengaruhi kamu menjadi
volunteer kedepannya. Nambah relasi
dan dapat pemasukan itu cuma bonus. Keep
enjoy it! Good luck guys!

Tuh guys, menarik kan hasil ngobrol-ngobrol
sama Widya ini. Dari sana aku bisa ngambil satu benang merah yang menarik nih.
Sebagai anak muda, kesempatan itu sangat berharga. Bahkan boleh dibilang nggak
bisa dibeli pakai uang. Makanya selagi muda, kita semua kalau bisa ngembangin passion di berbagai bidang yang kita
suka. Pun jangan lupa untuk keluar dari zona nyaman. Salah satunya berani untuk
gabung di dunia volunteering ini.



Ini nih yang namanya Widya~

Tapi jadi volunteer kan nggak dibayar?

Wey, kata siapa nggak
dibayar. Kita justru bakal dibayar dengan pengalaman! Seperti yang Widya
bilang,
you only live once! Kalau
waktu masih muda kita-kita ini nggak banyak coba, besok mau jadi apa wey?

Nganterin pacar juga nggak dibayar kan? Tapi kamu enjoy-enjoy
aja melakukan?

Hihi
Love,




Narasumber:
Widya Zhafira Dezani
Instagram: @widyadezani
(cus kepoin!)
Tulisan ini merupakan
serial dari #QnA. Tulisan yang lainnya bisa kamu baca di sini.

Semua gambar di sini adalah milik Widya pribadi 🙂

0 komentar di “Kenapa Sih Sekali Seumur Hidup Harus Jadi Volunteer?

  1. Kalau volunteer untuk Asian Games, masih ada uangnya. Kalau jadi volunteer pengajar untuk sekolah anak jalanan atau menghibur penghuni panti jompo, itu memang nggak bisa money oriented. Menurut saya, apapun bentuknya, jadi volunteer dan ikut kegiatan sosial itu penting, karena melatih kita untuk menemukan makna dari bekerja yang sebenarnya. Nggak usah se-ekstrem Indonesia Mengajar, ikut di Asian Games juga oke banget.

  2. Hay kak Arintya.
    Makasih banyak kak atas pengalamanya bisa belajar dari tulisan kakak ini, semakin menginspirasi dan memantapkan pilihan untuk menjadi relawan. Sebenarnya baru ikut relawan sosial, dan bener banget kak apa yang kak Widya sampaikan itu penting. Semangat untuk kita semua kak karena hidup cuma sekali 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke atas